Organic Culture

Koleksi ini terinspirasi dari kekayaan alam, budaya, dan kuliner Banyuwangi yang tertuang dalam ilustrasi cat air. Setiap produk dalam koleksi ini terintegrasi dengan fitur Augmented Reality (AR), memungkinkan pelanggan untuk merasakan pengalaman mode yang lebih interaktif dan inovatif.

merupakan akronim dari Weed to Fashion, terinspirasi dari budaya Matun suku Jawa, yaitu teknik pengendalian gulma tanpa pestisida. Koleksi ini memanfaatkan tanaman yang sering dianggap gulma, seperti daun jelatang, daun beluntas, dan kembang sepatu. Dengan teknik ecoprint dan menggunakan kain berbahan dasar bubur kayu organik dari hutan bersertifikat, koleksi ini menawarkan solusi mode berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Menggunakan kain berbasis pulp kayu yang dipadukan dengan Ecoprint dari tanaman alami seperti jelatang, kembang sepatu, dan pewarna batik alami, koleksi ini menawarkan gaya multifungsi dan nyaman digunakan dalam berbagai kesempatan.

Terinspirasi dari kisah nyata Alma Jaroor, gadis kecil berusia 12 tahun yang selamat dari tragedi di Gaza, koleksi ini membawa pesan ketangguhan dan harapan. Setiap item dalam koleksi ini dirancang dengan pola zero-waste, menggunakan bahan organik yang dijahit dengan tenaga surya, serta mempromosikan mode berkelanjutan yang meminimalkan limbah.

Koleksi ini mengangkat kisah perjuangan Pak Agung, seorang petani madu dari Taman Nasional Baluran, yang menghadapi tantangan dalam menjaga keanekaragaman bunga di sekitarnya. Dengan batik motif bunga cosmos yang menjadi makanan lebah dan kain katun primisima, koleksi ini merefleksikan hubungan harmonis antara lebah dan flora serta pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.